Kamis, 17 November 2011

Budaya Acuh dan Cuek


Budaya "Acuh dan Cuek"

Bismillaah... "Terlalu keras dan menutup diri terhadap orang lain akan mendatangkan musuh, dan terlalu terbuka juga akan mendatangkan kawan yang tidak baik, maka posisikan dirimu di antara keduanya." {Imam Asy-Syafi'i Rahimahullah}

Budaya "Acuh dan Cuek" adalah Budaya yang paling tidak saya sukai. Benar-benar menghilangkan sifat "Humanis" (Kemanusiaan) dan "Sosialis" (Hubungan Sosial)."Acuh dan Cuek" kepada Allah SWT dan juga kepada manusia membuat Tali Hablun minallah dan Tali Hablun miinannas menjadi "Rapuh" dan bahkan "Hampir putus".

Manusia secara naluri adalah makhluk yang selalu membutuhkan Interaksi...
Baik itu Interaksi dengan Allah SWT (Al-Khaliq), Interaksi dengan Manusia (An-Naas), dan Interaksi dengan Lingkungan (Al-'Alam).Maka bisa dibayangkan, bagaimana jadinya jika manusia terlalu banyak berinteraksi dengan "Benda Mati"? Berinteraksi dengan sesuatu yang sifatnya tidak hidup. Berinteraksi dengan Televisi, Komputer, HP, Mesin, Mobil, Motor, dsb.

Bayangkan... Betapa beratnya seseorang yang akan pergi ke Bulan (Astronot). Ia harus bertahan hidup di Bulan dalam waktu berbulan-bulan lamanya bahkan hingga bertahun tahun. Sungguh betapa beratnya tekanan Psikologis bagi seseorang yang bercita-cita menjadi Astronot. (Saya jadi teringat artikel di Internet yg membahas persiapan dan test mental bagi seorang Astronot). Benar-benar sangat menyiksa Bathin (Jiwa).

Bahkan seorang Istri pun yang dtinggal pergi suaminya melebihi 4 Bulan, sebenarnya ia merasakan Tekanan Bathin yang sangat menyiksa. Silahkan anda cek Sejarah Khalifah Umar bin Khattab yang memberikan kebijakan bagi Para Mujahid untuk kembali jika sudah memasuki batas 4 Bulan di Medan Jihad. Kenapa seorang Istri bisa merana dengan sedemikian menderitanya? Jawabannya adalah: "Karena Manusia mempunyai yang namanya "Jiwa".

Oleh karena itu, Manusia yang paling berbahagia adalah: "Manusia yang mempunyai kedekatan hubungan dengan ALLAH SWT, mempunyai hubungan dekat dengan sesama manusia, serta mempunyai hubungan dekat dengan Alam/Lingkungannya." Sehingga hidup ini menjadi harmonis, indah dan damai. "Islam Rahmatan Lil'alamien..."

"Kedekatan Hubungan" itulah yang rasanya kini mulai terkikis dari kehidupan manusia. Entah apakah itu karena "By Design" ataukah karena keadaan zaman yg telah berubah?

Sehingga saat ini, manusia seolah tak lagi dekat dengan Rabb-Nya. Manusia tak lagi dekat dan akrab dengan Alam (Lingkungannya). Manusia tak lagi dekat dengan sesama manusia.

Orang tua tak lagi dekat dengan anaknya, Guru tak lagi dekat & akrab dgn muridnya, Pejabat tak lagi dekat dgn Rakyatnya, Organisasi tak lagi dekat dengan Anggotanya, Atasan tak lagi dekat & akrab dgn bawahan, Si Kaya tak lagi dekat dgn Si Miskin yg membutuhkan.

Padahal... Jika mencermati "Kedekatan Hubungan" ini maka kita akan teringat sosok manusia yang mulia, Tauladan bagi seluruh Ummat Manusia: "Rasulullah Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam". Beliau adalah sosok pendakwah yang sangat pandai dan brilian dalam melakukan "Pendekatan" ketika berdakwah. Beliau melakukan Pendekatan-Pendekatan Dakwah yang sangat indah, ilmiah, dan penuh Hikmah.

Wallahu A'lam bish-shawwab....

Asep Gumilar Widi Mulyadi, Bontang, Sabtu 1 Oktober 2011 (21.01 Wita)

Ikhlas Ansharullah

Bismillaah... Launching My Blog --> Jum'at, 18 November 2011, Pukul 2.23 Wita. Alhamdulillaah...
Email: ibnu_hizbullah@rocketmail.com