BAGI sebagian besar orang,
multitasking merupakan kebiasaan sehari-hari yang sulit ditinggalkan karena
sibuk dan terlalu sulit membagi waktu.
Contoh multitasking paling sederhana
yang sering dilakukan seperti mengirim sms sambil berjalan, mengirim email
sambil meeting, memasang make-up sambil menyetir, menelfon sambil memasak dan
bentuk lainnya.
Mungkin Anda mengira multitasking
dapat menyelesaikan beberapa hal dalam satu waktu secara lebih cepat, namun
sebuah penelitian mengemukakan bahwa hal ini malah tidak efisien dan bahkan
beresiko terhadap kesehatan dan daya ingat.
Berikut beberapa alasan yang
dikemukakan oleh para ahli mengenai multitasking, seperti dilansir Huffington
Post:
1. Ternyata Anda bukan sedang multitasking
Seorang ahli, Guy Winch, PhD
menyatakan bahwa yang menganggap dirinya multitasking sebenarnya sedang
melakukan proses pertukaran pekerjaan.
"Ketika berbicara mengenai
perhatian dan produktifitas, otak kita memiliki jumlah yang terbatas,"
jelasnya.
Jadi sebenarnya apa yang dilakukan
sekedar bolak-balik dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya, bukan
menyelsaikan dua pekerjaan sekaligus.
2. Malah memperlambat kinerja
Jika anda melakukan multitasking
dengan niat mempercepat cara kerja, maka Anda salah. Sebab ini malah akan
membuat Anda lebih lama menyelesaikan dua pekerjaan sambil bolak-balik. Jadi
lebih baik menyelasaikan satu hal terlebih dahulu lalu menyelesaikan pekerjaan
berikutnya.
3. Kemungkinan melakukan kesalahan lebih besar
Para ahli menyatakan multitasking
dapat mengurangi 40% produktifitas dan memperbesar resiko membuat kesalahan
terhadap pekerjaan yang sedang dilakukan.
4. Kehilangan kesempatan menikmati hal lain
Orang yang terbiasa melakukan dua
hal sekaligus cenderung tidak dapat melihat kejadian, benda atau peristiwa yang
sedang terjadi di depannya, seperti yang dinyatakan Western Washington
University. Hal ini disebabkan fokus berlebih terhadap dua hal dalam waktu yang
bersamaan, namun malah sia-sia karena pada akhirnya fokus tetap akan tertuju
pada satu pekerjaan terlebih dahulu.
5. Mempengaruhi daya ingat
Sering membaca buku sambil menonton
televisi? Maka Anda akan kehilangan detail dari salah satu atau kedua hal yang
sedang dilakukan. Ini menajdi cikal bakal kelemahan daya ingat dan sulit
membagi fokus dalam pekerjaan.
6. Merusak hubungan dengan pasangan
Apakah Anda suka merasa jengkel
ketika sedang berbicara, lalu tidak dihiraukan karena pasangan Anda sibuk
memainkan handphone atau mengirimkan pesan singkat? Multitasking merupakan hal
yang sangat vital dalam sebuah hubungan karena dapat merusak keharmonisan,
keintiman dan perhatian satu sama lainnya. Sebaiknya ketika sedang berbicara
atau menghabiskan waktu bersama pasangan, singkirkan terlebih dahulu alat-alat
komunikasi dan gadget lainnya.
7. Meningkatkan asupan makan
Ketika makan sambil melakukan hal
lain seperti nonton TV, main handphone atau pekerjaan lain, maka perut akan
menerima makan lebih banyak. Sebab, perut tidak merasa cepat kenyang akibat
pengalihan aktifitas lain yang sedang dilakukan.
8. Melumpuhkan kreativitas
Menurut penelitian yang dilakukan
University of Illinois Chicago, multitasking menguras kinerja otak yang
bertugas menyimpan ingatan. Sebab, fokus yang berlebih dapat mempengaruhi dan
merusak performa pemecahan masalah dan kreatifitas otak.
9. Sangat berbahaya
Melakukan pekerjaan lain sambil
jalan atau membawa mobil sangatlah berbahaya. Malah semakin banyak orang yang
melakukan ini dan mengabaikan resiko keamanan mereka sendiri. Karena itu, jika
ingin melakukan multitasking, berfikirlah dua kali sebelum terjadi hal yang
tidak diinginkan.
Sumber: http://www.tabloidbintang.com/gaya-hidup/psikologi/68946-hal-negatif-multitasking,-hentikan-cara-kerja-seperti-ini.html
Sumber: http://www.tabloidbintang.com/gaya-hidup/psikologi/68946-hal-negatif-multitasking,-hentikan-cara-kerja-seperti-ini.html